Merawat Tanaman dan Berbagi Pengalaman Lewat Balkot Farm
Para penggiat urban farming (pertanian perkotaan) melakukan perawatan rutin tanaman dan media tanam di Balkot Farm, Kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat.
Terus ada dan menginspirasi
Salah seorang penggiat urban farming
warga RT 08/06, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Agus Irianto mengatakan, Balkot Farm menjadi salah satu kebanggaan dan percontohan pengembangan urban farming di area perkantoran."Kita perlu jaga eksistensi Balkot Farm ini agar bisa terus ada dan menginspirasi atau menjadi percontohan," ujarnya, Rabu (15/12) sore.
Eksistensi Dua Tahun Balkot Farm Menginspirasi Pertanian Perkotaan di PerkantoranAgus menjelaskan, dirinya baru mengenal dan menggeluti pertanian perkotaan sekitar sembilan bulan lalu. Namun demikian, melalui silaturahmi saat bersama-sama merawat Balkot Farm dengan penggiat urban farming lainnya membuat pengetahuannya semakin bertambah.
"Alhamdulillah, saya sangat banyak merasakan manfaat urban farming ini. Saya semakin tahu, ternyata banyak teman-teman yang sudah melakukan budi daya sayuran dan buah yang biasa diimpor, ternyata sudah dibudidayakan di Jakarta," terang penggiat pertanian perkotaan yang aktif di Pekarangan Pangan Lestari Mawar Indah, Karet Tengsin itu.
Menurutnya, keterbatasan lahan di Jakarta justru menjadi tantangan untuk melahirkan inovasi-inovasi. Sebab, pada kenyataanya banyak cara untuk melakukan urban farming di tengah keterbatasan lahan.
"Pertanian perkotaan bisa kita lakukan dengan memanfaatkan roof top atau lahan sempit lainnya dengan menggunakan media tanam hidroponik," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang penggiat urban farming yang juga ditemui di Balkot Farm Latifah menambahkan, untuk perawatan Balkot Farm dilakukan empat kali dalam seminggu yakni di hari Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
"Perawatan dilakukan oleh penggiat pertanian dari lima wilayah kota. Di sini kita sekaligus memperkuat silaturahmi dan berbagi pengalaman," ucapnya.
Ia menuturkan, selain secara rutin melakukan perawatan, para penggiat pertanian perkotaan juga melakukan pemasaran sayuran dan hasil olahan setiap Jumat.
"Saat ini sudah PPKM Level 1, kita sudah bisa menjual hasil panen atau olahan setiap Jumat," tandasnya.